Fenomena Buka Bersama di Bulan Puasa

Bulan puasa merupakan bulan penuh berkah. Dan berkah kebersamaan itu tampak jelas, salah satunya, dengan banyaknya agenda buka bersama. Kehangatan dalam kebersamaan. Menyantap sajian dengan keramahtamahan. Tak pelak kegiatan seperti ini dapat merapatkan hubungan kekeluargaan dan pertemanan. Ada banyak nilai positif yang bisa diraih. Tapi
pun ada hal negatif yang harus dihindari. Semua itu tergantung niat dan keikhlasan dalam menjalani berbuka bersama.

Buka bersama menunjukkan indahnya berbagi. Mengajarkan kepada orang-orang di luar Islam, seperti inilah indahnya Islam. Jangan heran, meski hanya anjuran untuk memberi buka orang puasa, akhirnya terjadi fenomena buka bersama. Berharap mendapat pahala besar yang dijanjikan Rasulullah bagi pemberi buka orang puasa. Saling berbagi, saling memberi, saling menyapa, saling menghormati, tanpa secuil kekerasan merupakan salah satu akhlaq islami. Yang sayang kadang belum menyentuh hati pengikut Islam untuk diamalkan.

Saya mengajak kepada diri sendiri dan siapa saja, agar meneladani Rasulullah. Mengamalkan ajaran Islam, mempraktekkan akhlaq Islam. Karena ajaran Islam mengarahkan umatnya kepada peradaban unggul. Sayang, peradaban belum mencapai keunggulannya, karena ajaran belum dilaksanakan sepenuhnya. Jangan hanya kewajiban dilakukan, tapi kesunnahan pula. Karena sesungguhnya perintah Allah itu adalah kewajiban dan kesunnahan.

Tapi tindakan baik harus dibarengi dengan niat yang baik pula. Memberi buka adalah sedekah, jangan sampai menjadikan pamer dan bangga diri. Menghadiri bukber (buka bersama) adalah menyenangkan pengundang. Jangan sampai dibarengi dengan su'udzdzan kepada pengundang. Jangan dibarengi dengan rasa iri dengki. Jangan dibarengi dengan pamer baju dan kemewahan. Hindari pamer, sombong, dan bangga diri. Karena dengan itu, amal buka bersama akan hancur terbakar api. 

Semoga bermanfaat.