Selamat Datang

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

مرحبا أهلا وسهلا بحضوركم في موقعي هذا. موقع فردي بهيج . موقع الألبّاء

Sabtu, 06 Desember 2008

Semangat Tinggi dengan WIFLE

Sering kali kita merasa semangat kita naik dan turun. Pada suatu saat kita merasa bersemangat sekali. Setelah itu lemas dan loyo singgah pada diri kita. Ini juga disebut dengan futhur dan kendo.

Futhur ini sering kali disebabkan oleh keadaan batin kita melemah, walaupun juga ia merupakan akibat dari lelahnya fisik kita. Akan tetapi jika batin kita kuat, maka fisik kita akan mengerahkan tenaga yang masih ada untuk bekerja secara maksimal dengan hasil yang memuaskan.

Dalam tulisan ini, kami akan berbagi ilmu yang kami ketahui ketika mengambil mata kuliah kewirausahaan tentang salah satu cara gar diri kita setiap hari selalu bersemangat dalam melakukan rutinitas. Yaitu WIFLE. Ia adalah singkatan dari “What I Feel Like Expression”.

WIFLE ini adalah mengungkapkan 3 hal berikut dalam waktu 2 menit kepada orang lain, teman kita, misalnya, setiap pagi. Dan perlu diingat, dalam WIFLE kita mengungkapkan dengan sejujur-jujurnya. 3 hal itu adalah:
1. Perasaan Positif
2. Big Win (prestasi anda terkini)
3. Harapan-Harapan

Perasaan potsitif yang dimaksud di sini adalah perasaan-perasaan positif yang sedang dirasakan. Sekacau balau apapun perasaan kita, pasti terdapat beberapa perasaan positif yang ada. Ingat, Allah telah berfirman:
وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا (سورة إبراهيم: 34)
Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya.

Sedangkan Big Win adalah prestasi-prestasi yang baru diraih. Sekecil apapun prestasi itu, ungkapkan! Meskipun itu remeh. Seperti “kemarin sudah membaaca al-Qur’an 1 juz”, bagi yang biasa hanya membaca ½ juz, dan lain-lain. Sedangkan harapan adalah apa yang diinginkan pada masa mendatang. Baik harapan jangka panjang maupun jangka pendek. Termasuk harapan adalah cita-cita yang diingninkan kelak.

Ketiga hal tersebut diungkapkan kepada teman cukup hanya dengan rentang waktu 2 menit, tidak lebih. Dengan melaksanakan WIFLE setiap hari, hari-hari anda akan terjalani dengan penuh semangat.

Secara sepintas, WIFLE ini terlihat seperti curhat. Akan tetapi biasanya curhat adalah ungkapan-ungkapan perasaan negatif. Tetapi WIFLE ini hanya mengungkapkan perasaan yang positif tidak boleh dimasuki oleh perasaan negatif, dan pula ia tidak lebih dari 2 menit.
Bagaimana? Apakah anda ragu melakukannya? Tidak usah ragu! WIFLE ini tidak bertentangan dengan agama. Meskipun agama melarang kita pamer dan sombong, tapi agama pula memberikan perintah menceritakan keni’matan-keni’matan yang kita dapatkan dari Yang Maha Kuasa.
وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ (سورة الضحي: 11)
Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur)

Sesungguhnya pamer dan sombong itu adalah perbuatan hati, dan itu tergantung pada diri kita sendiri. Tetapi para ulama menyatakan bahwa orang yang tidak melakukan sesuatu (yang dimaksud melakukan di sini mencakup perbuatan dan ucapan) karena takut pamer maka dia telah pamer.

Masih ragukah anda?

Masih ingin semangat?

Silakan mencoba!

Jumat, 05 Desember 2008

Tips menjadi orang sukses

Banyak sekali di dunia ini, atau paling tidak di Indonesia ini, orang yang mengatakan "hidup ini susah, sulit untuk menjadi orang sukses". Banyak orang yang ingin menjadi kaya, banyak pula yang ingin pandai, ingin seperti ini, ingin seperti itu. Tapi sedikit orang mencapainya. Kenapakah kenyataan seperti itu?

Bila kita melihat, sesungguhnya orang menjadi sukses itu melewati tiga langkah:

1. "Ingin"
2. "Memilih/memutuskan"
3. "Komitmen"

Orang sukses pertama kali melalui langkah "ingin". Kita lihat saja orang yang tidak ingin pintar, betapapun orang lain memaksanya, maka dia tidak akan bisa menjadi pintar. Karena keinginan dari diri sendiri saja sudah tidak ada. Orang tua (misalnya) yang memiliki anak seperti ini, seharusnya tidak memaksa anaknya menjadi pintar, tapi berusaha membuat anaknya itu "ingin" menjadi pintar.


Tetapi "ingin" saja belum cukup. Ingin adalah langkah dasar sukses. Orang yang cuma
mandeg pada langkah "ingin" saja tidak akan bisa mencapai sukses. Karena masih berada langkah yang pertama, seperti halnya ketika kita sekolah kita masih pada tingkat Sekolah Dasar/Ibtida'. Sayangnya banyak orang yang dalam mnggapai cita-citanya hanya sampai pada tingkatan ini saja. Inilah sebabnya kenapa banyak orang ingin kaya tapi semakin tidak kaya, dan orang ingin pintar tidak pintar-pintar. Langkah yang harus dilalui selanjutnya adalah "memilih/memutuskan". Setelah kita ingin maka langkah selanjutnya adalah memutuskan. Orang ingin pintar tidak akan bisa pintar jika ia tidak memilih pintar, untuk dirinya. Ini seperti bila kita ingin ke pasar tapi kita memilih untuk ke rumah teman. Ketika kita ingin pintar maka selanjutnya seharusnya adalah memilih pintar sebagai tujuan kita.

Langkah selanjutnya adalah komitmen. Komitmen yaitu menjalani segala sesuatunya baik menyenangkan maupun menyakitkan, senang maupun susah, mudah maupun sulit.
Nha, pada langkah inilah banyak orang yang tidak tahan menghadapi kesusahan atau kesulitan. Ketika kita kesulitan walaupun sedikit, kita sering turun semangat melanjutkan misi kita. Maka dari itu, komitmen menurut saya adalah kunci (atau salah satu kunci, kalau memang ada kunci yang lain) menuju sukses. Mengapa begitu? Karena sesungguhnya DNA kita ini 20% adalah mencari nikmat. Sedangkan 80% adalah menghindari sengsara. Jadi ketika kita menyengsarakan diri kita, maka DNA kita ini sekuat tenaga akan selalu mencari jalan hingga kita menemukan jalan keluar. Sungguh luar biasa bukan?

Sesungguhnya teori seperti ini sudah dipakai oleh Islam, yaitu pada masalah Taubat. Taubat kita diterima ketika kita ber'azam (bertekat teguh) tidak melakukan dosa lagi. Bertekat teguh inilah yang disebut komitmen. Dengan mengetahui pemaparan di atas, ketika seseorang yang berbuat dosa, maka agar dosanya bisa diampuni Tuhan dia harus mempunyai komitmen untuk tidak melakuakan dosa itu lagi. Baik mudah maupun sulit menghindarinya ia tidak melakukan dosa itu lagi.

Materi ini didapatkan dari perkuliahan kewirausahaan,
dengan sedikit tambahan pribadi.

Senin, 01 Desember 2008

Pelatihan Falak Se-Jawa Tengah

Kemarin, mulai jum'at malam sampai ahad sore 28-30 nov 2008, aq ikut sebagai peserta dalam acara pelatihan hisab rukyah yang diadakan oleh pondok pesantren Daarun Najaah bekerja sama dengan Departemen Agama. Acara itu berlokasi di Islamic Center.
Pelatihan yang menyenangkan, aq menjadi seperti memiliki banyak teman. Walupun mereka adalah temen-temen pondok, yang udah biasa ketemu. Tapi, ketika di pelatihan aq merasa aq dijadikan seperti teman mereka. Aq mengerjakan soal, tidur, makan bersama-sama mereka. Dan suasana pun berbeda dengan suasana di pondok. Islamic Center yang luas, Masjid yang besar, halaman luas dengan berbagai macam bangunan manasik haji, bersih. Serasa hati ini senang sekali.
Apalagi, pada akhir acara itu aku mendapatkan juara ke II.
Pondok Nurul Anwar Sarang Rembang sekitar 1 bulan lagi akan mengadakan pelatihan yang serupa bekerja sama dengan Depag juga. Tapi dengan peserta lebih sedikit. Tapi aku tidak bisa menjadi peserta pada acara di Rembang itu, karena aku pasti menjadi panitia, yang sibuk kesana kemari. Ya, enjoy aja.
Moga-moga acara lancar. Amin, ya robbal alamin.

Kepada Sahabat Darwanto

Siap!!! Selalu semangat, dzikir, berfikir, dan amal soleh. Insyallah.

Selasa, 18 November 2008

Sore di kampus

Sore-sore, Q di kampus. Dari pagi udah berangkat kuliah, kuliah jam pertama, jam kedua, dan loncat jam ke empat. Jam keempat selesai jam 2 siang. Aq melihat temen-temen Kordais lagi kumpul. Aq malu. Aq sebagai sekretaris kordais, tapi jarang kelihatan di acara-acara kordais. Bahkan sikapku seakan-akan aq cuma sebagai anggota biasa, tidak sebagai sekretaris. Jadi anggota pun, anggota yang pasif. Sore ini aq mau ikut rapat evaluasi kerja PMII, Aq sebagai sekretaris di PMII RADA juga jarang ikut apalagi aktiv di organisasi Islam tersebut.

Rabu, 29 Oktober 2008

AbahQ

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokaatuh.
Selamat berjumpa lagi, setelah sekian lama aku tidak menulis, alias ngeposting, kira-kira sudah satu bulan ini.
Eh, temen-temen tahu nggak kalo Abahku (terdaftar sebagai H. Aufal Marom / Aufal Marom, H.) nyalon DPD Jateng 2009 ini? Aku juga awale tanya-tanya, kok Abahku nyalon barang yo??? Aku tanyakke Abah. Abah njawab kalo ini berlangsung tidak dari keinginan Abah. Tapi ada temen Abah yang ndaftarke jadi DPD, seminggu atau berapa minggu seberum pendaftaran ditutup. Lha, Abah mikir kayae gak ada salahe nyalon. Akhire walaupun dengan waktu sesedikit itu, abah dan tim-e berusaha mendapatkan fotokopi KTP 5000 orang, untuk syarat pendaftaran. Aku juga diminta bantu minta fotokopi KTP temen-temen pondok. Akhire dapet 9000an fc.
Walaupun awale tidak ada maksud dan kehendak dari Abah, tapi Abah mendapat dorongan untuk tenanan ketika memang seharuse ada dari golongan orang yang memperjuangkan agama Islam yang menjadi legislatif negeri ini, agar bisa memperjuangkan Islam. Karena selama ini banyak kiai yang berpendapat politik itu kotor sehingga banyak yang menjauhi.
Mungkin bisa berjuang bersama dengan KH. Achmad Chalwani menegakkan Islam, di tanah air kita tercinta ini.

Minggu, 07 September 2008

P e m i l i k K e i n d a h a n

Aku mengagumi keindahanmu
Engkau indah nan suka indah
Engkau taburkan butiran bintang
Menghiasi langit malam
Satu di antaranya terlihat indah
Besar menawan

Aku mencintaimu
Namun apalah kata berarti
Tanpa kubuat sebuah bukti
Aku mencintai tapi tak berbakti
Tidaklah bisa disebut cinta

Aku ingin mencintaimu
Aku ingin takut padamu
Aku ingin mengabdi padamu
Sehingga engkau mencintaiku
Tuhan pengatur hidupku

Nahwu Shorof

Nahwu dan sorof merupakan bagian ilmu yang tidak bisa dilepaskan dari mempelajari agama Islam. Seseorang yang benar-benar ingin mendalami ilmu keislaman sudah menjadi kewajiban baginya untuk menguasai kedua ilmu tersebut. Hal ini disebabkan karena sumber agama Islam memakai bahasa Arab yang fushha, yang teratur kaidah nahwu-shorofnya, badi’, ma’ani, dan bayannya.

Dikatakan bahwa nahwu adalah bapak ilmu, yakni ilmu keislaman, dan shorof adalah ibunya. Sepasang ilmu ini melahirkan ilmu-ilmu yang lain. Untuk bisa mempelajari ilmu agama yang harus kita pegang terlebih dahulu adalah ayah dan ibunya, kemudian anak-anaknya akan mengikuti.

Ada orang yang berpendapat bahwa tidak penting mempelajari nahwu-shorof. Yang penting adalah bisa memahami dan ber-casciscus dengan bahasa Arab. Mungkin benar seseorang bisa berbahasa Arab tanpa nahwu-shorof, tapi, sebatas pada bahasa yang mungkin bisa dibilang sederhana saja. Tapi bagi bahasa al-Qur’an, yang bukan sekedar kata-kata biasa, tetapi kalamullah yang mengandung rahasia, kita harus meng-explore arti-arti yang dikandungnya degan nahwu, shorof, badi’, ma’ani, bayan, dan lain-lain. Di sinilah letak kewajiban mempelajari nahwu-shorof.

Jika kita mempelajari bahasa Arab dan tidak mendalami nahwu-shorof, berarti bukan tujuan kita mempelajari ilmu keislaman, akan tetapi, mempelajari budaya asing, dalam hal ini adalah bahasa orang Arab. Kalau tujuan mempelajari bahasa Arab cuma menthok sampai situ saja, maka sama halnya dengan mempelajari bahasa asing lainnya, seperti bahasa Inggris, Prancis, China, Jepang, dan bahasa yang lain. Mempelajari bahasa Arab mempunyai nilai ibadah jika niat tersebut dilanjutkan kepada muthola’ah ilmu-ilmu keislaman berbahasa Arab dan memperlajari nahwu-shorof dan ilmu-ilmu lain yang membantu menggali rahasia-rahasia yang terkandung dalam al-Qur’an dan hadis.

Dengan demikian, tidak setiap orang yang belajar bahasa Arab mempelajari ilmu keislaman. Tapi, setiap yang mempelajari ilmu keislaman harus bisa bahasa Arab sekaligus memahami nahwu-shorofnya.

Akhir kata, saya hanya bisa berkata, tapi, Allah Maha Tahu. Mohon kritik jika terdapat kesalahan. Wabillahit taufiq wal hidayah, wallahu a’lam bisshawab.

Selasa, 26 Agustus 2008

Selamat & Sukses, PPDN!



Selamat kami ucapkan kepada Kepanitiaan Pondok Pesantren Daarun Najaah Jerakah Tugu Semarang atas terselenggaranya Rangkaian Haflah Akhirussanah dengan sukses. Dengan segala hormat, kami sebagai santri mengaku bahagia atas terselenggaranya rangkaian tersebut, karena dalam acara tersebut kami mendapatkan berbagai pengetahuan, dimulai dari ilmu hisab ru'yah sampai ilmu jurnalistik. Berbagai kegiatan dilaksanakan untuk memeriahkan agenda tahunan tersebut; yang mungkin paling menarik dan jarang dilakukan adalah sepak bola api yang laksanakan di hampir pengujung acara.

Dan sebagai pa
nitia, kami merasakan kebahagiaan yang luar biasa ketika acara yang telah kami persiapkan sebulan yang lalu memberikan buah yang manis. Bagaimana tidak kami bisa menghadirkan orang-orang yang luar biasa, seperti Bapak Prof. Dr. H. Abdul Djamil, MA (Rektor IAIN Walisongo Semarang) dalam Sarasehan Santri Se-Kota Semarang, Kelompok Diskusi Wartawan (KDW) Propinsi Jawa Tengah, dimana 16 wartawan yang menjadi anggotanya mengisi Pelatihan Jurnalistik Pesanten, dan KH Ahmad Izzuddin, M.Ag (Ketua Pimpinan Wilayah Lajnah Falakiyah NU Jawa Tengah 2003-2008 & Pengasuh Pondok Pesantren Daarun Najaah Jerakah Tugu Semarang) dalam Seminar Memahami Hilal Ramadhan 1429 H. Dalam acara inti, yatiu Haul KH. Ali Mustar - Hj Sa'idah Khodijah, H. Rohani (Qori' Internasional & Muadzin Masjid Agung Jawa Tengah) Gus Baqo' bin KH. Abdul Hamid dari Kajoran membawakan Istighosah bersama dan dilanjutkan Mau'idhoh Hasanah oleh KH. Musta'in Dhofir (Pengasuh Pondok Pesantren Futuhiyyat, Godong Purwodadi).

Tidak lupa pula telah terselenggara berbagai lomba yang ikut memeriahkan Haflah Akhirussanah tersebut, seperti lomba catur, pertandingan Futsal, Fashion Santri Trendi Anak TK-SD, Lomba Kebersihan Kamar, Lomba Makan Krupuk, dan masih banyak lagi lomba-lomba yang lain. Dan alhamdulillah semua itu berjalan dengan sukses.

Semoga Sukses, Selamet, Soleh Selalu!

Hidup Daruun Najaah!
Muhammad Labib Aufal Marom
Wakil Ketua sekaligus Sekretaris
dalam Rangkaian Haflah Akhirussanah
Pondok Pesantren Daarun Najaah
Jerakah Tugu Semarang

Rabu, 13 Agustus 2008

Ketemu

Al hamdulillah FlashdiskQ ketemu lagi. Bener to apa yang Q bilang.
ربنا جل علاه ما لنا رب سواه

Jumat, 25 Juli 2008

Dilema Si Miskin

Benar-benar dalam dilema. Dilema yang sulit diatasi. Di satu sisi, untuk meningkatkan kualitas akademik seorang siswa dibutuhkan berbagai fasilitas yang mendukung. Dan itu membutuhkan banyak dana. Di sisi lain, tidak bisa dibiarkan orang miskin tidak bisa meraih pendidikan yang memadai bagi mereka.

Sekolah dan perkuliahan yang berkualitas memberikan fasilitas bagi siswa dan mahasiswanya. Perpustakaan, laboratorium, hingga piranti-piranti modern, seperti LCD, internet, intranet, merupakan hal-hal yang wajib dimiliki untuk itu. Tidak lupa, para dosen yang berkualitas agar bisa membimbing siswa dan mahasiswa ke arah yang lebih baik.


Mencari ilmu memang merupakan suatu perjuangan. Ilmu merupakan hal yang agung, mulia, lebih mulia dari pada harta. Maka jika mencari harta sulit, maka mencari ilmu lebih sulit, apalagi mencari ilmu harus melalui harta. Sayyidina Ali ra. berkata, ”Saya adalah hamba orang yang mengajariku satu huruf”. Hampir sama dengan itu beliau berkata, ”Seorang guru berhak 100 dirham hanya karena mengajar satu huruf”. Dari sini bisa dilihat bahwa tanpa melihat untuk apa uang itu digunakan dalam sekolah, ilmu itu barang mahal.


Lalu apakah betul apa yang dikatakan orang bahwa ”orang miskin tidak boleh sekolah”? Menurut saya tidak begitu. Mereka bukannya tidak boleh sekolah, akan tetapi mereka tidak bisa ”membeli” sekolah karena sekolah merupakan ”barang mahal”. Barang mahal yang mewah akan tetapi tidak digunakan untuk bermewah-mewahan, tetapi digunakan untuk menjadikan perjalanan hidup ini lebih baik.


Dan memang benar, untuk menjadikan hidup lebih baik, kita harus berani bersungguh-sungguh. Kaya maupun miskin pastilah berhasil kalau ia bersungguh-sungguh. Walaupun si miskin harus lebih. Sehingga dikatakan tiada yang bodoh di dunia ini. Yang ada hanyalah pemalas, malas bekerja maupun malas belajar.

Akan tetapi pada kenyataannya, pemalas lebih banyak dari yang giat. Banyak orang yang tidak mampu ”membeli barang mahal” tersebut tidak mau berusaha untuk menggapainya. Bahkan, yang lebih mengenaskan sudah mempunyai ”barang mahal itu”, tetapi tidak menggunakannya semaksimal mungkin, sehingga ”barang mahal” itu tersia-siakan.

Lalu siapakah yang pantas disalahkan?

Rabu, 23 Juli 2008

Berjalannya Nabi Di Malam Hari

Tidak terasa ternyata kita sudah masuk pertengahan bulan rajab. Sering kali yang kita ingat adalah bahwa ini bulan juli dan tidak ingat akan bulan hijriyahnya. Padahal sebagai seorang muslim kalender yang kita gunakan adalah kalender hijriyah.

Bulan rajab merupakan bulan Nabi Muhammad saw. Kita dianjurkan memperbanyak solawat atasnya pada bulan ini. Pada bulan ini, Nabi Muhammad saw. mengalami kejadian unik dan aneh sebagai mukjizat yang diberikan Allah kepadanya. Dalam rentang waktu yang sangat singkat, tidak mencapai satu malam, beliau menempuh perjalanan beribu-ribu tahun, bahkan berjuta-juta tahun. Beliau berjalan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha dan dilanjutkan naik dari Masjidil Aqsha ke langit.

Di langit Nabi Muhammad saw. bertemu dengan saudara-saudaranya sesama nabi, seperti Nabi Musa, Nabi Isa, Nabi Ibrahim, dan lain-lain. Beliau di sana sempat melaksanakan shalat berjamaah dengan dirinya sebagai imam. Sampai pada akhirnya beliau bertemu dan melihat dengan mata kepalanya akan Sang Raja Paduka Segala Paduka Kekasih Teragung, Allah swt.

Pada saat-saat itu, Allah memberikan suatu kewajiban sebuah ritual penyucian diri, yaitu shalat lima waktu, bagaikan mandi lima kali, dalam sehari semalam. Kemudian beliau turun lagi ke Bumi, ke rumahnya dan tiada satupun orang yang mengetahui hal itu kecuali diberi tahu oleh Sang Rasul al-Amin yang sangat jujur, tidak pernah berbohong.

Kejadian tersebut dikenal dengan isra’ mi’raj, berjalan di waktu malam dan naik ke langit. Suatu kejadian yang tidak bisa dipercaya jika dilakukan oleh selain nabi.

Maha suci Allah, yang telah mempercalankan hamba-Nya Muhammad pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha.

MENUJU SEKOLAH YANG TERBAIK

Oleh Muhammad Labib Aufal Marom*
Telah lewat ujian akhir nasional, dan telah lewat pula pengumuman kelulusan. Para siswa yang berdebar-debar hatinya pada waktu itu bertanya-tanya apakah diri saya lulus? Setiap siswa sudah pasti mengharap akan kelulusan dengan tujuan yang bervariasi. Sehingga ketika dinyatakan tidak lulus banyak siswa yang shock sampai pingsan, dan ada yang tidak mau melanjutkan sekolahnya.
Saya sadari hal itu. Akan tetapi, apakah harus meninggalkan sekolah hanya karena tidak lulus?! Karena malu atau malas? Memang dalam Shohih al-Bukhori Nabi s.a.w. bersabda: “Malu adalah sebagian dari iman” tetapi bukan malu seperti ini. Malu yang dimaksud adalah malu kepada Allah dari melakukan ma’siat.
Atau karena malas, maka sesungguhnya malas adalah suatu penyakit yang banyak melanda penduduk bumi. Sehingga dikatakan: tiada orang bodoh di dunia ini yang ada hanyalah pemalas. Dan tidak bisa hilang kecuali termotivasi dari dalam diri sendiri. Untuk itu kita harus mengetahui terlebih dahulu sebenarnya apakah tujuan mencari ilmu?
Mencari ilmu itu wajib bagi orang muslim. Hadis riwayat Ibnu Majah ini menunjukkan betapa pentingnya ilmu. Dengan ilmu kita bisa melakukan sesuatu dengan penuh guna sehingga bisa meminimalkan kesia-siaan pekerjaan yang dilakukan.
Mencari ilmu merupakan hal yang mulia. Kemuliaan ilmu dikarenakan ilmu merupakan penghantar kepada takwa. Sedangkan dengan takwa kita bisa mendapatkan kemuliaan di sisi Allah s.w.t dan mendapatkan kebahagiaan abadi. Setiap ilmu berpotensi menjadikan pemiliknya bertakwa kepada Allah s.w.t., karena bertakwa adalah menghindari hal yang diharamkan Allah dan melaksanakan hal yang diwajibkan, sedangkan semua ilmu berpotensi demikian jika dibarengi dengan niat yang baik.
Bukankah ilmu ekonomi, misalnya, akan memunculkan ketakwaan jika diniati untuk meningkatkan perekonomian. Sehingga memperkecil adanya kesulitan ekonomi yang menjerumuskan kepada pencurian, perampokan, dan lain-lain.
Begitu pula sebaliknya, ilmu agama tidak memunculkan ketakwaan jika dipelajari dengan niat yang tidak baik, seperti mempelajari ilmu agama untuk mencari-cari kesalahan agama.
Niat memang merupakan pokok setiap perbuatan. Rasulullah s.a.w. bersabda: “Setiap perbuatan tergantung pada niatnya”. Perbuatan sebaik apapun jika niatnya buruk maka buruk pulalah perbuatan itu, dan seburuk apapun perbuatan jika niatnya baik, maka baik pulalah perbuatan itu.
Niat terbaik dalam mencari ilmu adalah mengharap ridlo ilahi dan meninggikan agama Islam (I’lauddin). Sehingga dengan niat ini kita bisa dituntun menuju ketakwaan yang merupakan penyebab mulianya ilmu. Sehingga jika ilmu merupakan lautan maka ketakwaan adalah mutiara-mutiara indah yang bergemerlapan, hanya bisa diraih hanya dengan kesusahpayahan. Man jadda wajada!
Lalu apakah kita rela kehilangan mutiara takwa yang begitu indah hanya karena kita gagal dalam salah satu tahapan yang harus dilalui?! Bukankah kita harus tetap mencarinya di manapun kita berada. Walaupun harus dengan cara mengulang. Apakah harus terhalang dengan malu dan malas? Ingat! Kekecewaan selalu muncul di akhir.
Marilah kita lanjutkan sekolah kita sampai akhir hayat kita. Ilmu tiadalah mengenal waktu. Dengan niat yang baik, sekolah manapun yang kita tempati akan menjadi sekolah terbaik bagi kita. Allahu Maalikul Mulki Mudabbirul Umuri a’lamu bishshawab.
*Santri PP Daarun Najaah, Jerakah Tugu Semarang dan Mahasiswa Fakultas Dakwah Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam IAIN Walisongo Semarang. Artikel ini diterbitkan dalam An-Najwa, Edisi XXI / Rajab 1429 H / Juli 2008 M

Kamis, 17 Juli 2008

kehilangan flashdisk

Aq sedang ingin mencurahkan kesedihanku. Semoga temen-temen bisa bantu, walaupun sekadar memberikan doanya diseberang pengetahuanku.
Flashdisk telah hilang. Banyak kenangan pada flashdisk itu. Bukan pada flashdisknya, tapi pada isinya. Banyak foto, makalah, video, kenanganQ bersama keluarga di rumah, kengangnQ bersama temen-temen KPI di Demak, kenanganQ bersama temen-temen pondok, kenanganQ bersam dosen-dosen.
Aq berharap temen-temen ikut mendoakan atas kesediahnQ ini.
Aq telah memohon kepada Allah Tuhan Sang Maha Pengijabah. Dia berfirman dan Firmannya adalah nyata: yang artinya: mintalah kepadaku niscaya akan aku kabulkan. Aq percaya itu.
Jikalau doaQ tiada diistijabah, maka aQ tahu Allah pasti akan mengganti dengan yang lebih baik.

Rabu, 16 Juli 2008

أمي وأبي

Ibunda, Ayahanda...
Panda tahu, Ibunda dan Ayahanda selalu mendoakan Panda
Panda tahu, Ibunda dan Ayahanda selalu mengharapkan kesuksesan Panda
Panda tahu, Ibunda dan Ayahanda rela berkorban demi Panda
Maka tiada lain Panda harus membalasnya
Panda berjanji akan berusaha berbakti mencapai cita dan tidak mengecewakan Ibunda dan Ayahanda berdua.
你们是我的父母

Panda

Pengalamanku dengan SPt

SPt Tahunan Pajak. Begitulah ia disebut. SPt merupakan singkatan dari Surat Pemberitahuan. Lebih khususnya ia dibagi menjadi 2. pertama, SPt Tahunan Pajak Penghasilan Pasal 21, dan kedua, SPt Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan. Saya tidak bisa membedakan keduanya. Yang jelas, keduanya terdiri dari berlembar-lembar kertas dan harus diisi secara lengkap dan jelas.
Jika SPt belum diserahkan, maka menimbulkan sanksi berupa denda 100.000.- per SPt . Denda tersebut tidak termasuk denda bunga. Jadi jika SPt terlambat diserahkan akan mengakibatkan dua denda. Denda yang memberatkan! Apalagi, menurut informasi, SPt tahun 2008 jika terlambat diserahkan, maka didenda sebesar 1.000.000,- per SPt . Wow banyak sekali bukan!
Saya sadari, jika hal itu memang untuk memotivasi, katakanlah begitu, para wajib pajak agar tidak menunda-nunda pembayaran pajak yang wajib ia bayar. Akan tetapi permasalahannya adalah tentang wajib pajak badan yang mana beranggotakan orang-orang yang tidak mengetahui istilah-istilah dalan SPt tersebut. Tidak tahu apa itu aktiva, pasiva, amortisasi, dan lain-lain. Karena bingung, dia menunda-nunda pengisian SPt sampai hari-hari menjelang akhir.
Batas waktu pengisian SPt sudah mepet. Diisilah SPt . Tentunya karena dia tidak paham istilah istilahnya dia isi sebisanya. Akibatnya banyak kekeliruan yang dia tulis. Dia pun mondar-mandir berkonsultasi ke kantor pajak. Sampai akhirnya melewati deadline yang ditentukan. Dengan itu sudah bisa dipastikan dia terkena denda.
Ya, walaupun uraian pembayaran nihil, badan itu harus membayar 200.000,- sebagai denda ketelatan penyerahan SPt . Dia merasa terbebani oleh hal itu. Ini menurutnya adalah pemberatan. Dia tidak tahu harus bagaimana. Itulah yang dia hadapi. Dia tidak tahu siapa yang harus disalahkan.
Ketua Badan tersebut sebetulnya sudah memerintahkan anggotanya yang lain sebelum dia untuk menyelesaikan pengisian SPt ini. Tapi dia mengulur waktu. Ketika ditanya dia hanya menjawab, ”Maaf, saya tidak punya waktu”. Bisa dipahami mungkin dia merasa tidak tahu apa yang harus diisi di lembaran-lembaran SPt . Lalu di hari-hari terakhir, Ketua memerintahkan dia (anggota yang awal tadi) untuk menghandel masalah pajak ini. Lalu dia pelajari SPt itu dari buku panduan yang ada. Karena dia tidak pernah belajar akutansi dan tidak berpengalaman tentang SPt sebelumnya, dia pun tidak paham istilah-istilah didalamnya.
Dia, ketika dikantor pajak, tepatnya di Seksi Pelayanan dan Konsultasi, diceramahi banyak, terutama tentang neraca, aktiva, pasiva. Pada mulanya dipahaminya bahwa aktiva adalah semua milik badan berbentuk apapun. Sedangkan pasiva adalah milik orang lain yang dipinjam oleh badan. Tetapi pemahaman itu tertampis oleh pernyataan bahwa jumlah aktiva harus sama dengan jumlah pasiva.
Dia masih bingung harus membuat pasiva seperti apa sehingga bisa sama dengan aktiva. Apa harus hutang dulu sebesar aktivanya agar pasiva bisa sama dengan aktiva?!!!

Kamis, 26 Juni 2008

Di depan rumah Ibu Ummul

Di tengah yang berbaju serba biru adalah ibu Ummul dan Garwone pak Ibnu Hajar.
Dan yang lain adalah anak Komunikasi Penyiaran Islam 2006 Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang. Semua bisa Ikut kecuali yang berhalangan, seperti Mahfud, Rohmah.
Posted by Picasa

Kebersamaan KPI 06

Beginilah keakraban anak KPI 2006. Kami memakai pakaian serba merah sehingga kami dikira simpatisan bibit rustri. Kami diundang Ibu Ummul Baroroh makas siang. Hal itu sudah biasa, setiap akhir perkuliahan seperti ini Ibu Ummul selalu mengundang mahasiswanya makan siang atau berbuka (jika bertepatan dengan ramadlan). Ini yang laki-laki yang kelihatan cuma aku tok. Soale Chanif yang memotret, indra ma farukhi ma tahkim sedang asik bernaung di bawah pohon yang sejuk di samping.
Posted by Picasa

Sabtu, 21 Juni 2008

Tes Akhir Semester IV Telah Selesai

Segala Puji bagi Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan ni'matnya kepada hambanya, sehingga tiada bisa daku menghitungnya. Aku bersolawat dan bersalam ke hadirat Baginda Agung Utusan Allah Nabi Muhammad s.a.w. yang karenalah dunia berada.
Alhamdulillah, alhamdulillah, dan alhamdulillah. Satu semester sudah Q jalani. Berkat doa dari Abah dan Ibuk dan dari temen2Q semua tugas2Q dimudahkan oleh Allah s.w.t. selama satu semester ini, sehingga tes akhir semester ini menjadi mudah. Dalam TAS ini yang dirasa sedikit sulit adalah Studi Kebijakan Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Setelah usaha sedemikian rupa, yang bisa Q lakukan hanyalah tadlorru' dan meminta-minta kepada Tuhan Yang Maha Kaya untuk memberikan nilai yang baik yang bisa memotivasi diriQ ke arah yang lebih baik. Dan Q berharap nilai semester ini lebih baik dari pada nilai semester yang lalu. Allahumma amiiin.

Selasa, 03 Juni 2008

Oh, Juni. You say to me "Happy birthday!!!"

Bulan Juni telah datang. Bulan dimana Aku dulu dilahirkan. Betapa senangnya aku menunggu tanggal 13. Tapi betapa sedihnya Aku melihat diriku tidak menggunakan sebaik mungkin waktuku. 19 tahun sudah Aku hidup di dunia ini. Tapi berapa tahun yang Aku gunakan?!!! Waktuku habis oleh kemalasan, habis oleh hal-hal yang tiada berguna.
Labib!!!
Jadilah kamu sesuai namamu. Selalu gunakanlah waktumu untuk berfikir, berfikir tentang indahnya alam semesta. Berfikirlah alangkah indahnya ciptaan Tuhanmu. Tiada yang bisa menandingi. Berfikirlah tentang tujuan hidup ini. Maka tiadalah tujuan hidup ini melainkan mendapat ridlo Ilahi.
Labib!!!
Ingatlah semua dosa yang telah kamu lakukan. Betapa banyak itu?! Sudahkah seimbang dengan kebaikanmu?! Mintalah kepada Tuhanmu aagr dijauhkan dari dosa-dosa, agar terhindar dari dosa-dosa, walaupun kamu harus hina di depan manusia. Apalah arti manusia kalau dihina Allah.
Labib!!!
Ingatlah selalu mati!!!

Selasa, 27 Mei 2008

Paduka

Aku adalah Paduka
Yang bersanding dengan Kaisar
Memandang betapa rumitnya manusia
Ciptaan Tuhan yang Maha Kuasa

Dialah paduka sejati
Dialah pemerintah dunia ini
Mengatur keindahaan dan kerumitan galaksi
Tiada yang menandingi

Aku memang Paduka
Paduka yang tak berdaya
Paduka di bawah kekuasaan Sang Paduka
Paduka jagad raya

Oh, Pemilik diriku
Perlakukanlah aku semaumu
Tiada yang bisa merubah kehendakmu
Cintaikan aku akan Kamu

By Paduka Labib

Sabtu, 17 Mei 2008

الوقت كالسيف

Waktu,
Janganlah engkau terus berlari
Meninggalkan yang berdiam diri
Tidak mau menggapai prestasi
Tunggulah daku yang masih tertinggal di sini
Aku ingin mengejarmu demi ridlo ilahi

Rabu, 05 Maret 2008

Mulai kuliah semester 4, semester genap 2007/2008

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokaatuh. Sederek sekalian yang saya hormati(emange sapa ya yang saya hormati, ya? he3. Wong ora ono seng mbuka blogku iki paleng mok aku tok. yowis lah aku menghormati awakku dhewe, paling ora aku ngurmati aku seng wes nduwe 'ilmu, he he he, amiin) perlu dicatat bahwa saya ini sekarang sudah memasuki semester ke-4. Oleh karena itu, kami memohon untuk dido'akan semoga dunia ini tidak menjadi tujuan hidupku. Tau nggak kalo tujuan hidup kita ini adalah dunia maka rugilah kita. Tidak tahukah bahwa kita hidup ini untuk melaksanakan ujian masuk surga. Itulah sebenarnya tujuan hidup ini. Mencari ilmu untuk mendapatkan ketakwaan yang menjadikan kita diridhoi Allah ta,ala. Mugo2 aku mben dino tambah ilmu seng manfaat, koyok dongone nabi "robbi zidni ilman nafi'a wawaffiqni amalan solihan mutaqobbalan", bener porak iki dawuhe nabi? Rumangsaku iyo. Nek salah salahno yo, labib seng wes gedi. he he he.

Selasa, 15 Januari 2008

kemarin memang tanggal 1/1/2008 tahun baru yang menyenangkan . ya... begitulah memang. walaupun aku tidak kemana-mana tapi pada hari itu aku telah menyelesaikan 2 tugas kampus. kalau boleh ku sebutkan, 2 tugas itu adalah Islam dan Kebudayaan Jawa (IKJ) dan Rijalud Dakwah.
tak lupa pula setelah itu pada tanggal 9/1/2008 tahun hijriyah pun memasuki tahun barunya, aku bersama santri-santri daarun najah dan masyarakat desa jerakah setelah maghrib tiba melakukan salat tasbih setelah salat maghrib di masjid.
dan sekarang libur telah tiba hore... hore... yes... tetapi aku masih berada di sini masih ada ujian yaitu besok hari rabu 16/1/2008. padahal seharusnya pondok sudah diliburkan oleh mbah yai tanggal 12/1/2008 yang lalu. tapi yaudahlah yang penting aku besok bisa pulang lagi. hore... hore... yes...