Selamat Datang

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

مرحبا أهلا وسهلا بحضوركم في موقعي هذا. موقع فردي بهيج . موقع الألبّاء

Sabtu, 23 Mei 2015

Renungan Hati akan Bersyukur

Manusia ini hidup dengan penuh anugrah dari Allah s.w.t. Mata yang bisa melihat indahnya dunia, tangan yang selalu membantu kita, kaki yang selalu mau mengantar ke tempat yang dituju, telinga yang mendengar, kuku yang menggaruk, gigi yang mengunyah, bahkan bulu mata yang melindungi. Bukan hanya tubuh sempurna kita yang menjadi anugrah-Nya, tapi banyak sekali hal di sekeliling kita. Air, tanah, api, udara, nasi, rumah, tembok, lampu, handphone, laptop, i-pad, internet, keluarga, teman dan berjuta-juta kenikmatan lainnya. Tiada henti jika ada yang menghitungnya.
Bayangkan, satu saja dari apa yang saya sebutkan menghilang, maka apa yang kamu rasa? Handphone hilang, betapa susah hati ini merasa. Tanpa air, betapa orang berebut mendapatkannya. Jaringan internet lelet, betapa membuat geram orang yang membutuhkannya. Bahkan satu titik anggota tubuh kita terkena penyakit, kita merasa kehilangan nikmat yang luar biasa.
Allah Sang Maha Agung, Maha Penyayang, Maha Pengasih, Maha Pemberi Nikmat, telah memberkan anugrah itu semua kepada manusia. Bayangkan ada seseorang yang menyediakan mobil di saat membutuhkan, laptop saat mau mengerjakan tugas, makanan saat kelaparan. Apa yang kalian rasa terhadap orang tersebut? Dapatkah kalian tidak menghormatinya? Apakah kalian tidak mengakui kebaikannya? Atau kalian malah membuat hatinya terluka? Menganggapnya tidak ada?
Jika kamu tidak menghormati orang tersebut, kiranya apa yang akan ia lakukan kepada mu? Apakah ia akan membantu lagi? Sekarang pikirkan bahwa Allah telah membantu kita sebagaimana orang tersebut membantu, bahkan bantuan Allah lagi Maha Dahsyat! Masihkah kalian berani melupakan Allah sebagai pemberi itu semua? Tidak mengakui kebaikannya? Bahkan pemberian-Nya kalian gunakan untuk menentang-Nya?
Orang macam apa yang berani menggunakan pemberian Allah untuk menentang-Nya. Orang yang tidak tahu budi, tidak tahu terima kasih. Nikmatnya minum, digunakan untuk mabuk. Nikmatnya tangan, digunakan untuk mencuri. Nikmatnya mata digunakan untuk maksiat. Naudzubillah min dzalik. Sadar wahai saudaraku! Semua ini pemberian Allah, jika kalian ingin maksiat jangan sekali-kali menggunakan satu pun kenikmatan Allah.
Allahumma ya Allah ya Rohman ya Rohim ya Tawwab ya Ghoffar, ighfir lana warhamna waj'alna minashshalihin wamin ibadikal mukhlashin.

Tidak ada komentar: