Alhamdulillah Indonesia masih aman dan belum ada laporan penderita di kedua negara islami tersebut. Setidaknya sampai tulisan ini ditulis, saya belum mendapat berita adanya penderita 2019-nCoV di Indonesia. Tetapi negara kita tetap waspada dan siaga jika ada suspect (orang yang dicurigai) terjangkit.
Sebagaimana diberitakan virus tersebut diduga berasal dari Huanan Seafood Wholesale Market. Di pasar tersebut bermacam hewan dijual. Tidak hanya ikan, tetapi juga ayam, marmut, kelelawar, ular, rusa, kelinci dan hewan liar lainnya. Dugaan oleh media, virus nCoV ini berasal dari hewan liar yang secara islami tidak boleh dimakan. Dugaan yang lebih kuat adalah dari ular.
Dalam ajaran Islam, ada hewan-hewan yang tidak boleh untuk dikonsumsi dan ada yang diperbolehkan. Kadang kita tidak tahu alasan hikmah di baliknya. Tapi kita bisa merasakan andai saja aturan islam dilakukan dan hewan-hewan aneh tersebut tidak dikonsumsi, mungkin (wallahu a'lam) tidak terjadi wabah virus seperti itu. Hewan-hewan yang diharamkan dalam Islam, sepeti Ular, Kelelawar, Tikus, dan lain sebagainya tidak layak untuk dimakan. Islam mengajarkan untuk memakan makanan yang baik dan layak konsumsi. Islam menghalalkan sapi, kambing, ayam dan lainnya dengan cara disembelih. Hewan yang mati tidak disembelih dianggap sebagai bangkai dan tidak halal untuk dimakan. Kecuali, ada dua "bangkai" yang halal dimakan. Yaitu ikan dan belalang. "Bangkai" di sini saya kasih tanda petik karena barang kali ada yang memaknai bangkai sebagai hewan busuk. Padahal yang dimaksud bangkai dalam ilmu fiqh dalah hewan yang tidak disembelih. Sehingga ikan yang fresh merupakan "bangkai" yang boleh dimakan secara islami karena ikan merupakan pengecualian. Adapun ular, kelelawar maupun hewan yang diharamkan lainnya merupakan bangkai meski disembelih di lehernya. Karena sembelihan islami itu hanya kepada hewan yang halal. Adapun hewan yang haram, meski disembelih tetap dianggap bangkai walau dalam kondisi fresh.
Pada awalnya, virus tersebut ditularkan dari hewan ke manusia. Sekarang virus tersebut mewabah dan bisa menjangkit dari manusia ke manusia. Oleh karena itu kita harus menjaga diri di dalam kebersihan. Di dalam Islam dikenal an-nadhaafatu min al-iimaan. Maka hendaklah diamalkan di dalam keseharian. Cucilah tangan pakai sabun pada lima waktu penting! Yakni sebelum makan, sesudah buang air besar, sebelum memegang bayi, sesudah menceboki anak, dan sebelum menyiapkan makanan.
Berikut adalah langkah mudah mencuci tangan dengan sabun yang saya kutip dari https://www.alodokter.com/langkah-mudah-mencuci-tangan-dengan-benar , yaitu:
- Buka keran air dan basahi kedua tangan Anda.
- Gunakan sabun secukupnya dan oleskan ke kedua tangan Anda hingga menutupi seluruh permukaan tangan.
- Gosokkan kedua telapak tangan Anda secara bergantian.
- Jangan lupa untuk menggosok area di antara jari-jari tangan dan juga punggung tangan Anda hingga bersih.
- Bersihkan pula ujung jari Anda secara bergantian dengan mengatupkannya.
- Bersihkan kedua ibu jari tangan secara bergantian dengan menggenggam dan memutar ibu jari secara bergantian.
- Lalu, letakkan ujung jari-jari Anda ke telapak tangan, kemudian gosok perlahan. Lakukan secara bergantian dengan tangan lainnya.
- Setelah itu, bilas kedua tangan dengan air yang mengalir.
- Segera keringkan kedua tangan Anda menggunakan handuk atau tisu kering yang bersih.
- Gunakan handuk atau tisu tersebut untuk menutup keran air. Dan selesailah langkah mudah mencuci tangan dengan sabun yang bisa Anda lakukan di mana pun.
Allahu yusallimunaa min aafaati ad-dunyaa wa al-aakhirah. Wallahu a'lam bi ash-shawaab.
Credit Foto oleh Wikipedia Commons (https://commons.m.wikimedia.org/wiki/File:Outbreak-coronavirus-world-large.png)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar