Sebentar lagi kita akan memasuki tahun baru hijriyyah. Tidak terlihat ada suasana spesial layaknya tahun baru masehi. Terompet2 dan petasan tiada dinyalakan. Iya sih, sekarang masih cukup lama (atau sebentar). Masih sekitar 4 hari lagi, kita ganti tahun. Tapi saya sudah tahu dari pengalaman tahun2 kemaren, tidak ada hiruk pikuk seperti itu. Yang ada dan pernah saya temui adalah renungan malam 1 muharram. Tidak lebih.
Tapi yang jelas muharram ini bulan yang mulia. Dulu bernama shofar awwal, tapi dalam islam diganti dengan nama "muharram" (dimuliakan). Sedang shofar tsani diganti dengan shofar saja. Mengapa bulan ini mulia? Hal ini merujuk kepada banyaknya anugrah yang diberikan oleh Allah kepada para Nabi terdahulu. Bulan muharram ini merupakan awal bulan dalan tahun hijriyyah tapi akhir dari runtutan bulan-bulan mulia (asyhur al-hurum). Jika ada tanah haram (makkah, madinah), maka ada pula bulan haram (asyhur al-hurum) yang ada empat. Satu sendiri, yakni rajab. Sedang tiga beruntut: dzul qadah, dzul hijjah, dan muharram.
Pada bulan-bulan haram ini kita tidak boleh melakukan dosa. Karena balasannya akan dilipatkan dari pada di bulan yang lain. Tapi pahala pun dilipatkan pada asyhurul hurum ini.
Terutama pada bulan muharram. Karena bulan terbaik untuk melakukan puasa selain bulan ramadhan adalah bulan muharram. Maka mari kita perbanyak puasa pada bulan kesatu tahun hijriyah ini, terlebih pada tanggal 10 muharram, yang dikenal dengan hari asyura dan tanggal 9 muharram, yang dikenal dengan hari tasu'a.
Mari kita siarkan syiar islam, tidak dengan hura-hura tapi dengan mensucikan diri dengan bertaqwa, takut kepada Allah Maha Kuasa.
Selamat Datang
مرحبا أهلا وسهلا بحضوركم في موقعي هذا. موقع فردي بهيج . موقع الألبّاء
Jumat, 09 Oktober 2015
Menyongsong Tahun Baru Hijriyah
Kamis, 08 Oktober 2015
Therapy Tour Forest Nganget
Pagi semua! Semangat pagi ini semoga memberikan kita yang terbaik di hari ini.
Ini nih soh! Bagi para traveller atau yang ingin berobat tempat yang satu ini kayaknya perlu dikunjungi. Mereka menyebutnya nganget. Lebih tepatnya Wana Wisata Terapi Sumber Air Hangat "Nganget" atau Therapy Tour Forest of Hot Spring Water "Nganget". Berlokasi di BKPH Bangilan KPH Jatirogo LMDH Wonorejo DS Sidorejo Tuban (Jangan tanya singkatan2 tersebut deh soh, cz ane gak tau hehe). Suasana uang asri, menyejukkan, dan hangatnya air membuat siapa saja betah di sana. Selain itu, manfaat terapinya yang mengejutkan membuat banyak orang mencari kesembuhan lewat terapi ini sob. Bahkan orang yang lumpuh setelah beberapa hari terapi dan menginap di sana bisa jalan kembali! Maa syaaallah laa haula walaa quwwata illa billah.
Menurut obrolan orang2 yang berendam, terapi ini dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Mulai dari lumpuh, kolestrol, gula, asma, linu-linu, pegal/kecapekan, hingga gatal-gatal. Hebat gak tuh?! Inilah ciptaan Allah s.w.t. Jika kalian syukuri, maka Allah akan tambah lagi. Semoga Wana Wisata ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dan tidak disalahgunakan, ya sob. Dan kami syukuri, bahwa pengelolanya kayaknya mengharapkan yang terbaik, semisal ada aturan dilarang buka aurat, dilarang ngomong jorok, diharap berwudlu terlebih dahulu. Semoga tetap seperti itu agar kenikmatan Allah selalu bertambah dan bertambah kepada orang2 yang mau bersyukur.
Tapi sayangnya akses lokasi ke nganget masih sulit, tidak ada kendaraan umum untuk menujunya. Harus pakai kendaraan pribadi atau carter kendaraan. Jalan dari pertigaan terdekat ke nganget kurang lebih 10 menit dg kecepatan 10 km/h, dengan mobil inova yang penulis tumpangi. Jalannya di awal sudah berupa aspal, sisanya masih berupa tanah berbatu, sehingga tidak bisa berjalan cepat. Bus mini semacam elp pun insyaallah masih bisa masuk, tapi bus besar ane kurang tau, soh.
Sekian semoga bermanfaat,
Allahu yu'thiinaa khairan wayubaarik.
Bye
Rabu, 07 Oktober 2015
Tiga kunci kesuksesan
Tiga kata menjadi kunci sebuah kesuksesan. Percaya, tindakan, dan persisten.
Kepercayaan dibutuhkan sebagai landasan dasar. Ia bagai pintu masuk menuju keajaiban yang Allah ciptakan untuk manusia. Orang yang tidak yakin bisa terbang menertawakan Wright bersaudara. Tapi, Wright bersaudara membuat keajaiban melalui kepercayaan dengan menemukan pesawat terbang pertama kalinya. Kepercayaan merupakan syarat bagi sebuah kesuksesan dalam bidang apapun. Kehilangannya merupakan sebuah kehancuran.
Kesuksesan di dunia maupun kesuksesan di akhirat tidak bisa terlepas dari kepercayaan. Untuk menggapai kesuksesan di akhirat kita harus mengimani tujuh hal (tujuh rukun iman):
الإيمان بالله ومﻻئكته وكتبه ورسله واليوم الآخر وبالقضاء والقدر خيره وشره من الله
(Iman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, utusan-utusan-Nya, Hari Akhir, Qodlo' dan Qodar baik maupun buruk semua dari Allah)
Untuk menggapai kesuksesan dalam belajar, seorang murid harus yakin bahwa dia bisa, dia pandai, gurunya mampu membimbingnya, ritual sekolah sehari-hari sangat penting dari pada dibolosi, dan keyakinan bahwa dia akan menjadi orang yang alim pada saatnya nanti.
Dan lainnya dan lainnya...
Selanjutnya, membuka pintu saja tidaklah cukup; seseorang harus masuk. Percaya saja tidaklah cukup; ia harus bertindak. Take action! Percaya jadi presiden, tapi tidak mau kampanye?! Jangan harap! Yakin akan jadi juara, tak mau usaha?! Jangan mimpi!
Itu sama saja ingin masuk rumah tapi kamu buka saja pintunya, tanpa melangkahkan kaki sedikitpun!
Buat apa, coba, buka pintu tapi tidak masuk? Buat apa yakin tapi tak ada usaha? Buat apa iman, tanpa Islam?
Menurut para ulama, iman adalah hati ini membenarkan apa-apa yang dibawa oleh Baginda Nabi Muhammad s.a.w. Sedang Islam (pasrah) adalah tindakan-tindakan dhahir yang tampak, seperti shalat dan zakat. Jadi iman ada di hati, sedang islam ada di tindakan nyata. Keduanya berbeda tapi tidak terpisahkan, setali dua uang. Kamu tahu kepala saya dan tangan saya berbeda? Tapi dimana ada kepala saya disitu juga ada tangan saya. Kepala saya ke rumah, tangan pun ikut. Ke sekolah, ia pun ikut. Berbeda tapi tak terpisahkan. Jika dipisahkan hancurlah diri ini. Sama pula dengan iman dan islam, berbeda tapi tak terpisahkan. Jika dipisahkan hancurlah kesuksesan yang menjadi idaman.
Iman berarti percaya. Islam berarti pasrah; bukan pasrah berdiam diri, tapi pasrah dengan bertindak sesuai dengan kepercayaan. Dengan kata lain ISLAM ADALAH TAKE ACTION. Oleh karena itu, dengan rukun iman yang tujuh itu, rukun Islam ada lima:
بني الإسﻻم على خمس شهادة أن ﻻ إله إﻻ الله وأن محمدا رسول الله وإقام الصﻻة وإيتاء الزكاة وصوم رمضان وحج البيت من استطاع إليه سبيلا
(Islam dibangun atas lima: bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad utusan Allah; mejalankan shalat; membayar zakat; puasa ramadlan; dan berhaji bagi yang mampu)
Bagi pelajar yang namanya pasrah adalah dengan menjalani segala rutinitas yang ditetapkan oleh pihak sekolah, dan dengan belajar dengan gigih.
Dan lainnya, dan lainnya...
Orang yang yakin bahwa dirinya mampu tapi tidak mau bertindak, maka tidak guna. Begitu juga orang yang bertindak tapi tidak meyakini tindakannya maka sama saja, tidak guna. Ini sama saja dengan para munafiq, yang menjalankan shalat dengan kemalasan. Sama saja dengan para murid yang hilang keyakinan akan guru atau prestasinya, ia sekolah dengan penuh kemalasan. Maka saya tegaskan lagi iman tanpa islam sia-sia, sedang islam tanpa iman tiada guna. Untuk mencapai kesuksesan keduanya tidak boleh dipisahkan.
Satu lagi kunci tambahan, adalah persisten / menjalankan tindakan apapun hadangan yang merintang. Karena dengan menghentikan tindakan berhentilah kepasrahan kita. Untuk bertindak memang berat. Sekali bertindak, sekali tidak. Sekali bertindak, sekali tidak. Maka dibutuhkan kesabaran untuk menjalankan tindakan dengan persisten (dengan terus menerus).
Ini semua sudah diisyaratkan oleh Allah a.w.t dalam QS al-'Ashr:
بسم الله الرحمن الرحيم. والعصر إن الإنسان لفي خسر. إﻻ الذين آمنوا وعملوا الصالحات وتواصوا بالحق وتواصوا بالصبر.
(Bismllahirrahmanirrohim. Demi masa sesungguhnya manusia kerugian. Melainkan yang beriman dan beramal shaleh, dan saling menasihati untuk kebenaran dan untuk bersabar)
KESUKSESAN = PERCAYA, BERTINDAK, PERSISTEN
KESUKSESAN DI AKHIRAT = IMAN, ISLAM, SABAR
والله أعلم بالصواب