Fakultas dakwah IAIN Walisongo Semarang mengadakan launching musholla Fakultas Dakwah. Fakultas menggandeng UKM Kordais dalam mengadakan acara launching tersebut. Launching yang diadakan pada Hari selasa, tanggal 17 Maret 2009 ini dihadiri oleh para dosen dan mahasiswa Fakultas Dakwah, dengan fasilitas berjamaah bersama dan makan-makan.
Fakultas Dakwah memandang perlu diadakannya musholla tersebut sudah sekian lama dan telah mengusulkan ke pusat untuk membangun musholla di kawasan fakultas Dakwah, tapi persetujuan tidak kunjung datang. Oleh karena itu, fakultas yang telah lama ingin mengadakan musholla di lingkungan fakultas Dakwah mencari solusi dalam masalah ini. Setelah sekian lama mencari solusi, fakultas Dakwah mendapatkan ide menjadikan ruang i.5 sebagai musholla fakultas Dakwah.
Setelah musholla diresmikan pada launching tersebut, banyak agenda yang direncanakan demi meramaikan musholla: membuat jadwal adzan, kultum, melengkapi perlengkapan, dan lain-lain. Agenda yang sudah pasti berjamaah tentunya. Semuanya dipersiapkan sedemikian rupa dan fakultas mempercayakan Kordais dalam menangani hal-hal tersebut.
Dalam menangani itu, ternyata Kordais mengalami beberapa kendala: mereka kesusahan mengadakan perlengakapan musholla seperti satir, yang mana sangat diharapkan mahasiswa demi kenyamanan mereka melaksanakan ibadah salat; kesulitan penjadwalan kultum; mengatur waktu agar tidak bertabrakan dengan waktu kuliah; dan menarik minat mahasiswa berjamaah di musholla.
Banyak mahasiswa mengeluh mengenai musholla baru itu. Mereka mengeluhkan jauhnya tempat wudlu dalam artian ribet copot pakai sepatu karena tempat wudlu tidak bergandengan dengan musholla. Lebih parah dari itu, tepatnya pada hari selasa, 24 maret 2008, musholla masih tertutup pada waktu salat dzuhur tiba. Tak pelak, hal ini tidak malah menarik minat mahasiswa, bahkan bisa menjadikan mahasiswa berpaling kepada musholla lain yang telah familier.
Fakultas Dakwah memandang perlu diadakannya musholla tersebut sudah sekian lama dan telah mengusulkan ke pusat untuk membangun musholla di kawasan fakultas Dakwah, tapi persetujuan tidak kunjung datang. Oleh karena itu, fakultas yang telah lama ingin mengadakan musholla di lingkungan fakultas Dakwah mencari solusi dalam masalah ini. Setelah sekian lama mencari solusi, fakultas Dakwah mendapatkan ide menjadikan ruang i.5 sebagai musholla fakultas Dakwah.
Setelah musholla diresmikan pada launching tersebut, banyak agenda yang direncanakan demi meramaikan musholla: membuat jadwal adzan, kultum, melengkapi perlengkapan, dan lain-lain. Agenda yang sudah pasti berjamaah tentunya. Semuanya dipersiapkan sedemikian rupa dan fakultas mempercayakan Kordais dalam menangani hal-hal tersebut.
Dalam menangani itu, ternyata Kordais mengalami beberapa kendala: mereka kesusahan mengadakan perlengakapan musholla seperti satir, yang mana sangat diharapkan mahasiswa demi kenyamanan mereka melaksanakan ibadah salat; kesulitan penjadwalan kultum; mengatur waktu agar tidak bertabrakan dengan waktu kuliah; dan menarik minat mahasiswa berjamaah di musholla.
Banyak mahasiswa mengeluh mengenai musholla baru itu. Mereka mengeluhkan jauhnya tempat wudlu dalam artian ribet copot pakai sepatu karena tempat wudlu tidak bergandengan dengan musholla. Lebih parah dari itu, tepatnya pada hari selasa, 24 maret 2008, musholla masih tertutup pada waktu salat dzuhur tiba. Tak pelak, hal ini tidak malah menarik minat mahasiswa, bahkan bisa menjadikan mahasiswa berpaling kepada musholla lain yang telah familier.